Azolla adalah nama tumbuhan paku-pakuan akuatik yang mengapung di
permukaan air. Tumbuhan ini bersimbiosis dengan Anabaena azollae, alga
biru hijau (Cyanobacteria) dan Azolla sebagai inangnya atau rumah bagi
alga. Alga hidup di rongga yang ada di sisi permukaan bawah daun Azolla.
Dalam hubungan saling menguntungkan ini, Anabaena bertugas memfiksasi
dan mengasimilasi gas nitrogen dari atmosfer. Nitrogen ini selanjutnya
digunakan oleh Azolla untuk membentuk protein. Sedangkan tugas Azolla
menyediakan karbon serta lingkungan yang ‘nyaman’ bagi pertumbuhan dan
perkembangan alga. Hubungan simbiotik yang unik inilah yang membuat
Azolla menjadi tumbuhan yang menakjubkan dengan kualitas nutrisi yang
baik.
Azolla memiliki beberapa spesies, antara lain Azolla caroliniana, Azolla filiculoides, Azolla mexicana, Azolla microphylla, Azolla nilotica, Azolla pinnata var. pinnata, Azolla pinnata var. imbricata, Azolla rubra.
Azolla sangat kaya akan protein, asam amino esensial, vitamin (vitamin A, vitamin B12 dan Beta- Carotene), mineral seperti kalsium, fosfor, kalium, zat besi, dan magnesium. Berdasarkan berat keringnya, mengandung 25 – 35% protein, 10 – 15% mineral dan 7 – 10% asam amino, senyawa bioaktif dan biopolymer. Sementara kandungan karbohidrat dan lemak Azolla sangat rendah. Komposisi nutrisinya membuat Azolla sangat efisien dan efektif sebagai pakan ikan, ternak, dan unggas. Ternak dengan mudah dapat mencernanya, karena kandungan protein yang tinggi dan lignin yang rendah.
Percobaan pada hewan ternak penghasil susu, jika pakan dicampur dengan 1.5 – 2 kg Azolla per hari menyebabkan peningkatan produksi susu sebanyak 15%. Peningkatan kuantitas susu tidak saja karena kandungan gizi Azolla saja, sehingga diasumsikan bukan hanya nutrien, tetapi juga ada peningkatan komponen lain seperti karotenoid, biopolymer, probiotik yang ikut meningkatkan produksi susu. Memberi pakan unggas dengan Azolla meningkatkan berat ayam broiler dan meningkatkan produksi telur.
Pada tahun 2002 International Journal of Poultry Science, Bangladesh mencobakan jumlah kandungan Azolla dalam ransum ayam broiler sebanyak 5%, 10%, 15%. Dalam jumlah 5%, sebenarnya ayam tumbuh lebih baik dibanding pakan biasa. Pada 10% dan 15% berat badan hampir sama dengan yang diberi pakan biasa, tetapi lemak di perut unggas agak berkurang.
Azolla juga dapat dijadikan pakan untuk biri-biri, kambing, babi, dan kelinci. Di Cina, budidaya Azolla bersama dengan padi dan ikan meningkatkan produksi beras sebanyak 20% dan ikan sebanyak 30%.
Azolla memiliki beberapa spesies, antara lain Azolla caroliniana, Azolla filiculoides, Azolla mexicana, Azolla microphylla, Azolla nilotica, Azolla pinnata var. pinnata, Azolla pinnata var. imbricata, Azolla rubra.
Azolla sangat kaya akan protein, asam amino esensial, vitamin (vitamin A, vitamin B12 dan Beta- Carotene), mineral seperti kalsium, fosfor, kalium, zat besi, dan magnesium. Berdasarkan berat keringnya, mengandung 25 – 35% protein, 10 – 15% mineral dan 7 – 10% asam amino, senyawa bioaktif dan biopolymer. Sementara kandungan karbohidrat dan lemak Azolla sangat rendah. Komposisi nutrisinya membuat Azolla sangat efisien dan efektif sebagai pakan ikan, ternak, dan unggas. Ternak dengan mudah dapat mencernanya, karena kandungan protein yang tinggi dan lignin yang rendah.
Percobaan pada hewan ternak penghasil susu, jika pakan dicampur dengan 1.5 – 2 kg Azolla per hari menyebabkan peningkatan produksi susu sebanyak 15%. Peningkatan kuantitas susu tidak saja karena kandungan gizi Azolla saja, sehingga diasumsikan bukan hanya nutrien, tetapi juga ada peningkatan komponen lain seperti karotenoid, biopolymer, probiotik yang ikut meningkatkan produksi susu. Memberi pakan unggas dengan Azolla meningkatkan berat ayam broiler dan meningkatkan produksi telur.
Pada tahun 2002 International Journal of Poultry Science, Bangladesh mencobakan jumlah kandungan Azolla dalam ransum ayam broiler sebanyak 5%, 10%, 15%. Dalam jumlah 5%, sebenarnya ayam tumbuh lebih baik dibanding pakan biasa. Pada 10% dan 15% berat badan hampir sama dengan yang diberi pakan biasa, tetapi lemak di perut unggas agak berkurang.
Azolla juga dapat dijadikan pakan untuk biri-biri, kambing, babi, dan kelinci. Di Cina, budidaya Azolla bersama dengan padi dan ikan meningkatkan produksi beras sebanyak 20% dan ikan sebanyak 30%.
Azolla juga sangat mudah dibudidayakan
dan sangat ideal sebagai pupuk hayati (biofertilizer) atau pupuk hijau
untuk padi sawah. Permasalahan lahan di sawah adalah bahan organik tanah
dan nitrogen seringkali terbatas jumlahnya, sehingga dibutuhkan sumber
nitrogen alternatif sebagai suplemen pupuk kimia (sintetis). Salah satu
sumber N alternatif yang cocok untuk padi sawah adalah Azolla. Azolla
sudah berabad-abad digunakan di Cina, Vietnam dan Filipina sebagai
sumber N bagi padi sawah.
Suatu penelitian internasional di mana
Indonesia (Batan) ikut terlibat, menghasilkan temuan bahwa Azolla yang
bersimbiosis dengan Anabaena azollae dapat memfiksasi N2-udara sebanyak
70 – 90%. N2 yang ‘ditambang’ oleh Anabaena dan terakumulasi dalam sel
daun Azolla ini yang digunakan sebagai sumber N bagi padi sawah. Laju
pertumbuhan Azolla dalam sehari 0,355 – 0,390 gram (di laboratorium) dan
0,144 – 0,860 gram per hari (di lapang). Pada umumnya biomassa Azolla
maksimum tercapai setelah 14 –28 hari setelah inokulasi. Dari hasil
penelitian Batan diketahui bahwa dengan menginokulasikan 200 g Azolla
segar per m2 maka setelah 3 minggu, Azolla akan menutupi seluruh
permukaan lahan tempat Azolla ditumbuhkan. Dalam kondisi tersebut, dapat
dihasilkan 30 – 45 kg N/ha yang setara dengan 100 kg urea, yang
notabene adalah pupuk kimia !! Lapisan Azolla di atas permukaan lahan
sawah dapat menghemat penggunaan urea sebesar 50 kg urea/ha, kadangkala
bila musim sangat baik Azolla dapat menghemat sampai dengan 100 kg
urea/ha. Azolla tumbuh dan berkembang lebih baik pada musim penghujan
daripada musim kemarau.
Keunggulan tanaman azolla:
1. Berprotein tinggi
2. Mengandung banyak vitamin
3. mudah dalam budidaya (cepat berkembang biak, berkembang biak seara alami)
0 komentar:
Posting Komentar